Life After Asing

'boleh gak sih gue berhenti?'

'berhenti apa dulu nih?'

'i think, u knw wht i mean'

'apa? berhenti ada di fandom kpop? wkwk'

'skip deh, lupain aja'

awalnya sama sekali tidak pernah terlintas di kepala ini akan segera kembali merasakan perihal jatuh cinta. setelah bertahun-tahun lamanya untuk kembali membuka hati adalah perihal yang sulit bagiku. namun saat itu tembok ku runtuh begitu saja ketika seseorang yang ku percaya sejak duduk di bangku SMA menarik ku masuk ke dalam butterfly era

lucunya, sejak SMA kami memang sekelas 2 tahun lamanya dan memang gak sedekat itu. bahkan aku sangat jarang bertegur sapa dengannya. siapa sangka kita kembali bertemu di bangku perkuliahan? wkwkwk bahkan sekelas sampai 3 tahun lamanya

berawal dari candaan teman-temannya dan chat personal dia kepadaku di tanggal 20 April 2023 lalu (anjayyyy, inget aja lagi gue). waktu itu aku benar-benar merasa heran dengan keberaniannya.

seumur-umur gak pernah ada chat chat darinya, tiba-tiba saja hari itu dia memulai chatnya denganku. mengajak ku untuk pergi ke tempat bukber bersamanya. awalnya aku tak heran dan aku anggap hanya hal wajar sebagai teman. tetapi semakin lama dia semakin berani menunjukkan hal-hal janggal atau hal-hal yang tak pernah dia lakukan saat kami masih satu kelas di masa kuliah juga di masa SMA

aku mencoba untuk melihatnya lebih jauh. saat aku meminta bantuan padanya. aku pulang pukul 10 malam kala itu setelah mampir ke gbk sepulang aku dari kantor, dia rela menjemputku ke stasiun depok dan mengantarku sampai ke rumah. selanjutnya, dia mau menemaniku pergi ke toko buku untuk mengambil buku pesananku. bahkan aku mulai terkejut dengan perlakuannya yang mulai menurunkan foot step motornya. hal kecil yang awalnya tak pernah aku lihat dari sikapnya kepadaku sebelumnya

parasnya tak seberapa memang, namun aku melihat ada masa depan padanya. aku suka cara berpikirnya, aku suka dia yang tidak begitu banyak memiliki teman wanita di sekitarnya, aku suka bagaimana caranya menghargai seorang wanita, aku juga suka dirinya yang tidak terlalu banyak bicara. bahkan aku suka bagaimana caranya kembali memulai percakapan denganku setelah seminggu atau 2 minggu sebelumnya aku menunjukkan rasa tak suka ku akan suatu hal yang dia lakukan

lucu sekali rasanya ketika sedang kilas balik melihat bagaimana kami berinteraksi. saling bersembunyi dibalik kata 'teman' namun terkadang dibumbui dengan rasa-rasa tak suka dirinya dengan laki-laki di masa laluku secara implisit hahaha

semakin ke sini aku mulai sadar dan ini adalah hal yang bisa aku bilang agak memalukan. sepertinya perasaan ini bukan 'saling' tapi 'sepihak'

aku dibuat bingung dengan segala mixed signal yang dia berikan. entah karena memang dia yang belum siap atau memang bukan aku orang yang sesungguhnya dia mau

setelah aku memilih untuk asing dengannya aku tak lagi punya teman ngobrol perihal politik, perihal pembahasan isu-isu yang belum aku ketahui. chat kita tak intens, tapi saat chat pembahasannya cukup berbobot dan aku sukaa! ini juga salah satu hal yang aku suka darinya. wawasannya luas dan dia juga belajar tentang parenting

aku tak mau lagi dibuat bingung olehnya

mau kuucap terima kasih padanya karena sudah hadir disaat diri ini tak lagi percaya bahwa masih ada laki-laki yang sesuai dengan standarku

apabila alasan kamu karena memang belum siap dan banyak ketakutan lainnya, semoga bisa cepat tuntas dan akan ku semogakan kita dengan yang baik-baik

tapi jika memang alasanya bukan aku orangnya, akan ku semogakan yang baik-baik juga kok hehe tenang aja

duhhh maaf ya lo udah gue buat abadi di dalam tulisan gue tanpa izin WKWKWK:")

eh tapi tulisan ini kayaknya gak akan pernah sampe ke lo juga sih.

sooooo, masih ada yang mau bilang 'pertemanan antara wanita dan laki-laki tuh bisa kok tanpa melibatkan perasaan'? ya mungkin memang ada, tapi di aku kadang gak cocok. ada yang beneran bisa jadi temen, ada juga yang 'kalah'. entah siapa yang kalah lebih awal hahaha

makasih buat temen-temen yang udah mau baca ceritakuuu!

Comments

Popular Posts